*Cerita
ini hanya sebuah ilustrasi dari penulis yang ingin sampaikan agar pembaca lebih
mudah memahami maksud dan tujuan penulis [tokoh / karakter, tempat dan latar
merupakan fiktif belaka, jadi mohon maaf bila ada kesalahan atau kesamaan baik
dari segi cerita dan alur cerita].
Tokoh dan Karakter:
Kang Ocit : Orang Sunda [Kekasih neng Ocha]
Neng Ocha : Penderita TB
Dokter Budi : Dokter Spesialis Ahli Dalam
Suster
Disuatu hari Minggu pagi yang cerah, di rumah
neng Ocha [Perumahan Tipe 21 daerah bilangan Cibinong – Bogor], kang Ocit
menghampiri ke rumah neng Ocha yang sedang sakit.
Ini
mah teu sabarapa, buat neng Ocha mah apa sih yang nggak
hehehe ^^ ngomong- ngomong, kumaha sekarang keadaanna? Udah sehatan
belum, kok kayanya lemes kitu? Badan neng makin hari makin kurus juga?
Neng teh sebenarnya sakit apa sih neng?
Belum kang, neng teh sebenarnya teu ngerti juga sama penyakit neng. Udah beberapa lama ini teh,
neng sering batuk, berdahak juga dan warnanya kalau dilihat – lihat teh warnanya agak kekuningan – kuningan dan terkadang juga ngeluarkan darah segar. Neng juga udah minum obat batuk,
tapi batuk gak sembuh – sembuh, neng jadi kuatir kang!
Neng Ocha udah periksa ke dokter?
Ulah kitu atuh neng, kang Ocit anterin yuk ke Rumah Sakit
biar diperiksa sama dokter biar tahu kalo neng itu sebenarnya sakit apa? Jadi biar bisa cepet
sembuh biar bisa pacaran lagi ama kang Ocit hehehe^^ Hayuk atuh neng, kang Ocit antarkan ke Rumah Sakit sekarang!
iya deh kang.
Akhirnya mereka berdua pun pergi ke
Rumah Sakit Cibinong terdekat untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap
penyakit yang sedang dideritai neng Ocha.
*Sesampainya si Rumah Sakit!
Permisi suster, saya mau periksakan neng Ocha teh bagaimana
caranya? Sekalian saya mau konsultasi dengan dokter spesialis ahli dalam, karena neng Ocha udah lama batuk berdarah terus.
Suster :
Silahkan bapak isi form untuk berobat dan konsultasi ini, dan silahkan
bapak tunggu sebentar di ruang tunggu depan ruang spesialis dalam sampai
nama pasien dipanggil suster jaga yang bertugas, ya pak?
Dan akhirnya, kang Ocit dan neng Ocha pun menunggu di ruang tunggu yang telah disediakan. Beberapa menit kemudian,
Suster :
Sdri. Ocha Permatasari, silahkan masuk ke ruangan spesialis ahli dalam!
Suster :
Silahkan masuk bu!
Dokter ini biodata pasien dan keluhan pasien yang dialaminya. [sembari menyertakan form yang telah diisi di ruang receptionist tadi].
Dokter ini biodata pasien dan keluhan pasien yang dialaminya. [sembari menyertakan form yang telah diisi di ruang receptionist tadi].
Selamat pagi, perkenalkan saya dokter Budi. Silahkan duduk! Dengan ibu Ocha? Keluhannya apa saja bu, yang dirasakan selama ini?
Lah,
kumaha
kitu sih neng, begini dokter pacar saya ini sakit batuk udah lama
sekali belum sembuh – sembuh. Batuknya berdahak kekuning – kuningan dan
kadang
juga mengeluarkan darah. Badannya juga sering lemes kitu si neng.
Maklumin pacar saya yah dokter, dia mah takut sama dokter takut disuntik
katanya hehehe
*Usai setelah neng Ocha diperiksa,
Dari hasil pemeriksaan sementara dan melihat keluhan yang dialami bu
Ocha selama ini, Bu Ocha sepertinya terkena
penyakit TB / tuberculosis.
Iya, tetapi untuk lebih akurat dan kepastiannya, bu Ocha harus
melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk pendektesian,
apakah bu Ocha memang memiliki bakteri TB atau tidak?
Saya mah gak mau disuntik dokter?
[sambil tersenyum] tidak apa – apa bu Ocha,
pemeriksaan ini harus dilakukan agar kita bisa mengetahui, apakah ibu Ocha positif
memiliki infeksi TB dalam tubuh? Karena apabila ibu ternyata memilikinya, dan
ibu tidak mau melakukan pemeriksaan lebih lanjut tentu akan
membahayakan kesehatan ibu Ocha nantinya.
Penyakit TB atau Tuberculosis yang biasa
dikenal dengan penyakit TBC ini adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri (kuman) Mycobacterium tuberculosis. Tentu akan berbahaya bagi si penderita, apabila
penyakit ini tidak mengalami penanganan cepat, karena bakteri TB dapat
bertahan terhadap asam yang dapat merusakkan paru-paru juga bagian
tubuh lain yang dapat mengakibatkan penyakit bertambah parah. Penyakit
ini juga dapat menularkan kepada siapapun termasuk orang disekitarnya
melalui udara. Ada baiknya, untuk itu bapak juga diperiksa seperti bu Ocha, agar
bisa menetahuinya, sehingga jika belum terkena bapak bisa mengantisipasinya
dengan mencegahnya.
TB bisa disembuhkan, kan dokter?
Ibu dan Bapak tidak perlu kuatir, karena TB bukanlah suatu penyakit yang mengerikan lagi, TB bisa disembuhkan! asalkan ibu mau rutin dan disiplin untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan yang disarankan dokter.
Tuh Neng,
dengerin pak dokter! Biar neng bisa cepet sembuh dari TB.
[dokter pun tersenyum kembali] ibu dan bapak harus sabar dalam melakukan pengobatan ini, karena TB tidak bisa langsung secara instan disembuhkan begitu saja. Tergantung dari infeksi TB yang dialami ibu, karena kuman TB yang terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TB dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru. Untuk itu, ibu akan diperiksa lebih lanjut agar mengetahui infeksi dahulu, ya bu.
Pemeriksaannya itu apa saja ya dokter?
Saya akan melakukan 3 tes kepada ibu Ocha. Pertama Tes dahak, untuk mengetahui apakah
ada kuman TB dalam dahak yang dibatukkan ibu. Kedua adalah Tes Kulit Tuberkulin (Tes
Mantoux) menunjukkan apakah ibu kemungkinan terinfeksi. Dan ketiga adalah
melakukan Sinar X dada yang dapat menunjukkan apakah adanya TB pada paru-paru.
Sedangkan untuk bapak, saya menyarankan bapak untuk periksa Tes dahak saja.
Iya dokter, saya mau mengikuti tes tersebut.
Baik, nanti bapak dan ibu akan dipandu suster Amel untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dan hasilnya akan kita ketahui nanti siang.
Akhirnya neng Ocha dan kang Ocit
melakukan pemeriksaan lebih lanjut guna mengetahui penyakit yang di derita neng
Ocha selama ini. Beberapa jam kemudian, setelah melakukan pemeriksaan:
Suster Amel : Bapak dan ibu, silahkan tunggu di ruang tunggu spesialis ahli
dalam tadi yang pertama kali datang berobat tadi untuk
konsultasi kembali dengan dokter Budi.
Baik suster.
*Beberapa menit kemudian, tidak lama mereka berdua pun dipanggil kembali dan masuk keruangan dokter Budi.
Begini, setelah dilakukan pemeriksaan! Ternyata bu Ocha positif
terkena TB dengan klasifikasi III yaitu Penderita
baru TB paru dan BTA
positif. Sedangkan untuk bapak Ocit hasilnya nihil.
Bagaimana ya dokter sebaiknya?
Bu Ocha akan perlu penanganan khusus. Sementara ini ibu akan saya berikan obat rifampisin, pirazinamid, dan etambutol yang diminum setiap hari untuk tahap intensif selama dua bulan, agar kumannya tidak cepat menjadi resisten. Setelah dua bulan, obat INH dan rifampisin diminum tiga kali dalam seminggu sebagai tahap lanjutannya. Dan ada baiknya ibu untuk teratur minum obatnya dan control untuk pemeriksaan agar kita bisa memantau perkembangannya.
Ya, maka dari itu ibu harus sabar dan telaten untuk itu. Ada
efek sampingnya. Biasanya penderita akan mengalami gatal –
gatal pada kulit karena disebabkan oleh Rifamisin, namun rasa gatal tersebut lama-lama
akhirnya akan hilang dengan sendirinya. Selain itu, ibu juga akan mengalami gangguan
penglihatan mata yang disebabkan oleh obat ethambutol
tersebut. Ibu harus banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi
seperti telur, susu dan makanan lain yang cukup tinggi kadar
proteinnya, sebagai daya tahan
sel hati ibu terhadap efek samping obat pirazinamid yang dapat menyebabkan gangguan pada sel hati dengan meningkatnya
kadar SGPT darah. Jangan lupa
untuk istirahat yang cukup dan berdoa meminta
kesembuhan kepada Allah.
Iya atuh kang, saya teh sekarang mau nurut sarannya pak
dokter agar cepat sembuh.
Baiklah bu Ocha silahkan ibu tebus obatnya di apotek, yang
penting perlu diingat, tidak boleh lalai minum obatnya dan
selalu makan makanan yang bergizi, banyak istirahat, dan perbanyak makan makanan
mengandung protein dan vitamin B6. Untuk Pak Ocit, saya
akan berikan vaksin BCG untuk kekebalan imun
untuk pencegahan. Dan sebaiknya
bapak juga disarankan menggunakan masker penutup ketika
berhubungan / berbicara dengan bu Ocha.
Iya sama – sama pak Ocit dan bu Ocha, semoga lekas sembuh ya
bu.
*Setelah selesai
pemeriksaan, mereka pun bergegas mengambil obat seperti yang telah diberikan
resep dokter. Dan akhirnya neng Ocha pun sadar akan kepeduliannya terhadap
kesehatan, karena sehat itu mahal.
Begitulah
cerita / ilustrasi yang dapat penulis sampaikan.
Kurang
lebihnya mohon maaf lahir dan batin ^^
*Tulisan ini diikutsertakan
dalam lomba Serial 3 - TB: Bisa Disembuhkan*
Periode 21 April - 04 Mei 2014
Daftar
Referensi:
- Total Kesehatan Anda (http://www.totalkesehatananda.com)
- PT. MEPROFARM Pharmaceutical Industries (http: //www.meprofarm.com
- EverydayHealth, Senin (19/3/2012)
- Tuberculosis Information (Indonesian) File PDF – View as HTML: Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit yang dapat diobati, yang disebabkan oleh bakteri … (www.health.nsw.gov.au/mhcs/publication_pdfs/6140/DOH-6140-IND)